01 Oktober 2009
PERSIJA MULTIKULTURAL
Lalu kembali kita bertanya kepada diri kita sendiri, untuk siapakah Jakarta ada? Dan siapakah yang pantas dinamakan “Orang Jakarta”? Kita tak perlu mendeskripsikan ini terlalu jauh, karena sebagian orang yang telah menetap di Jakarta (baik itu yang lahir disini, atau pendatang) adalah menganggap “Ini Jakarta Gue..!!”
Bicara mengenai Jakarta, pasti tak akan terlepas dengan Persija dan Supporter Militannya (Jak Mania). Dari sini semua sekat–sekat budaya itu terbongkar. Sekat-sekat yang telah menjadi jurang pemisah antara Sang Beruntung dan Si Lemah. Tak peduli darimana kau lahir dan dibesarkan. Tak peduli dari kasta mana strata sosialmu. Atau apa latar belakang pendidikan formalmu. Selama itu kau mencitai Persija, berarti kita saudara!
Perkembangan Persija untuk mendapatkan simpati bukan hanya berasal dari Jakarta saja. Mulai dari kota besar di Indonesia hingga kota kecil yang tersebar di beberapa kabupaten. Dan bahkan banyak dari simpatisan yang berada jauh di seberang benua.
Ironisnya, jika kita melihat seseorang yang lahir, tumbuh, dan berkembang di Indonesia justru rela membela tim kesebelasan asing. Tanpa mengetahui di mana dia berpijak.
Musim ISL 2009/2010 akan segera hadir menghapiri para penantinya. Dan tentu saja, sebagai supporterpun kita berharap Persija mampu bersaing dan menjadi pemenang di Super Liga tersebut. Ajak sebanyak–banyaknya orang yang kau kenal untuk mendukung Persija. Dan jadilah contoh untuk kawan disebelahmu. Karena kuantitas yang sudah terbangun ini, juga mempunyai kedewasaan dalam kualitasnya.
Tinggalkan Ras, tinggalkan Suku.
Satu tekad dukung PERSIJA.
Dibawah bendera Jakmania.
Majulah PERSIJA pantang mundur...(Tinggalkan Ras dan Suku - lyric)
Dari orang yang tak akan pernah melupakan kalian...Atsalist
Catatan dikutip dari : www.jakmania.org
EKSPRESI DAN KREATIFITAS BUAT PERSIJA !!!
Dinamika dukungan kelompok Supporter memang sangat kompleks dan beragam dalam membentuk serta memberikan sebuah dukungan terhadap tim kesayangan yang didukungnya. Demikian juga dengan PERSIJA JAKARTA. Persija adalah tim besar yang dibanggakan di Indonesia yang memiliki supporter fanatik di seluruh Indonesia yang terkenal dengan THE JAKMANIA. Siapa yang tidak kenal dengan The Jakmania, semua masyarakat Indonesia bahkan internasional tahu dan mengenal Supporter Tim Ibukota Jakarta yang membanggakan ini. Dengan modal popularitas inilah banyak Jakmania berfikir positif, inovatif dan kreatif untuk memberikan dukungan buat PERSIJA JAKARTA.
The Jakmania dengan loyalitas dan eksistensinya yang ada dengan sendirinya banyak terbentuk komunitas-komunitas supporter yang tujuan utamanya adalah memberikan dukungan buat tim macan kemayoran yang sama-sama dicintai ini. Keberadaan komunitas sekarang ini adalah bentuk ekspresi kecintaan dan kebanggannya terhadap Persija Jakarta. Dari banyak berbagai macam bentuk komunitas yang ada sebut saja salah satunya adalah komunitas Jakmania Online yang memberikan dukungan buat persija bukan hanya hadir di setiap pertandingan tetapi berekspresi melalui media online seperti website www.jakmania.org. Di media inilah komunikasi antar jakmania terjalin dari Aceh sampai Papua bahkan luar negeri seperti Singapore, Malaysia, Arab Saudi dan sebagainya. Media online ini sangat bermanfaat sekali buat Jakmania dan pencinta Persija yang lainnya karena informasi serta berita yang aktual Persija ada di media ini.
Jakmania Online dapat merangkul pecinta Persija yang waktunya terbatas yang ada di Jakarta, luar kota dan lebih membanggakan lagi dari luar negeri, mereka memberikan dukungan melalui media online sebut saja salah satunya Buku Tamu www.Jakmania.org sarana mereka berekspresi, berkreasi dalam memberikan steatmen dukungannya dan ingat mereka ada karena Persija. Dan banyak lagi komunitas yang membuat kita merasa bangga dengan ekspresi kecintaanya terhadap Tim Kebanggan PERSIJA JAKARTA.
Semakin banyak Jakmania membentuk komunitas dan membuat kreatifitas yang positif buat dukung Persija, semakin besar kebanggaan dan kecintaan kita terhadap tim ini. Berikan yang terbaik buat PERSIJA dengan kemampuan yang kita miliki tanpa mengharapkan materi yang kita akan dapat tapi mari kita berlomba berkreatifitas untuk mendukung prestasi terbaik untuk Persija Jakarta. Karena dengan kreatifitas kita bisa membuat seluruh masyarakat mencintai Persija dan Jakmania hilangkan pikiran dan perasaan negatif terhadap sesama Jakmania. Mari dukung persija dengan hati.
Dengan keberadaan Jakmania yang solid diiringi dengan karya dan kreatifitas yang beragam positif, mudah-mudahan akan terbangun sebuah sinergi yang positif juga sehingga menjadikan nilai yang paling mahal buat para elemen tim persija Jakarta terutama para pemain, karena pemain akan merasa dihargai, dicintai bahkan diidolai. Dengan kondisi dan perasaan seperti ini akan membuat semuanya bangga diri dan termotifasi akan memberikan yang terbaik buat tim Persija Jakarta.
Jakmania ada karena Persija Jakarta…
Adanya Komunitas yang beragam adalah bentuk ekspresi dalam mendukung persija Jakarta
We love Persija, Dukung Persija Jakarta. Pantang menyerah tak kenal lelah
Salam the Jak
Persija Di hati..
Catatan dikutip dari : www.jakmania.org
24 Juli 2009
SUPERSIJA (Bersatulah)
Dari semua masalah yang sudah gw ceritain di tulisan sebelumnya, sebetulnya solusinya mudah. Pertama harus ditanyakan ke diri mereka masing2 apakah mereka mencintai Persija dengan segenap hati? Apakah mereka mengutamakan yang terbaik untuk Persija? Kalo semua pihak berangkat dari kecintaan pada klub yg sama, maka bersama-sama pula bisa mencari solusi terbaik buat Persija.
Menurut gw sepakbola di Indonesia saat ini belum bisa menjadi sebuah industri. Mana ada klub yang mengaku untung. Semua berpangkal pada PSSI/BLI sendiri yang tidak mampu menggelar sebuah kompetisi yang bersih dan teratur. Membuat peraturan itu memang mudah, tapi menegakkan aturan itu yang sulit. Dituntut KOMITMEN dari masing2 pelaku sepakbola. Mulai dari sarana, jadwal, wasit, agen pemain, komdis, komding dan juga para petingginya sendiri. Gw sengaja tidak bicara suporter, karena menurut gw suporter hanya penonton. Penonton tentunya akan bersikap baik bila apa yang disajikan di lapangan berjalan dengan normal. Selama ini sebetulnya penontonlah yang menjadi korban aksi penipuan para pelaku sepakbola Indonesia.
Setiap pihak yang ingin mensponsori klub sepakbola tentunya ingin produknya lebih dikenal orang yang ujung2nya produk mereka akan laku, atau paling tidak akan menaikkan gengsi/pamor merek dagang mereka. Tapi melihat kondisi sepakbola nasional yg semrawut, mereka malah khawatir imej merek dagang mereka justru turun. Lihat bagaimana Jarum dan Dji Sam Soe berpikir ulang untuk mensponsori Liga Indonesia. Nah, jadi bila ada sponsor lain yang tetap ingin terlibat, tentunya ada sasaran lain yang ingin dicapai.
PT Persija sudah menyatakan ada investor yang akan mendanai Persija hingga 30 milyar! Jumlah yang wah untuk ukuran sepakbola Indonesia. Tapi ketika diminta kepastiannya, mereka mengatakan kalau mereka berharap bisa mempertemukan lebih dahulu antara Sang Investor dengan Gubernur. Menurut mereka hal ini sudah sempat dilakukan melalui perantara Ketua DPRD DKI Bapak Ade Supriatna. Melihat hal ini gw pikir investor tersebut sepertinya menginginkan suatu bantuan dari pihak Pemda DKI. Bisa aja itu sebuah kemudahan2 agar bisnisnya bisa lebih lancar. Ini berarti tetap saja ketergantungan terhadap Pemda tidak bisa dihilangkan meski bentuknya berbeda. Tapi apapun bentuknya, kita semua tetep pantas untuk mengacungi jempol pada PT Persija.
Yang harus kita ingat, segala perubahan itu tidak bisa dilakukan dengan mendadak. Kita harus punya pondasi yang kuat dulu. Kita juga harus berpikir jauh ke depan. Apakah investor itu akan terus mendanai Persija hingga musim-musim sesudahnya? Bagaimana dengan Pemda yang sudah sekian lama membesarkan Persija hingga Persija menjelma menjadi klub yang didukung oleh banyak suporter?
Sejak tahun 2004, Persija mulai menggunakan dana APBD. Ini dimulai di jaman Bapak Manila menjadi Manajer. Sebelumnya, termasuk ketika kita menjadi juara, Persija tidak menggunakan dana APBD. Tapi Manajer di masa itu selalu diduduki oleh orang-orang yang punya kedekatan dengan Pemda atau malah dari pihak Pemda DKI sendiri, seperti Mba Diza Rasyid Ali, Bapak Aang Hamid Suganda, dan Manajer saat Persija juara Bapak Ahmadin Ahmad yang saat itu masih menjabat sebagai Kepala Dinas Tata Kota. Selain mereka memang Persija sempat dipegang oleh golongan profesional seperti Irawan Ajidarmo (klub Perbanas Jakarta) dan Roni Pangemanan (wartawan). Tapi justru ketika dipegang oleh kedua orang itu, Persija mengalami kemunduran.
Oleh karena itulah menurut gw, selama kita masih mempunyai ketergantungan dengan pihak Pemda DKI, apapun bentuknya, wajar kalau pengelolaan tim dipegang oleh orang-orang Pemda atau yang punya kedekatan dengan Pemda. Paling tidak kita akan mendapatkan bantuan dari penggunaan fasilitas seperti Stadion Lebak Bulus untuk latihan, Graha Wisata Ragunan untuk Mes Persija, sarana transportasi darat, Fitness dan Sauna untuk perawatan kondisi pemain. Sekali lagi ini menurut pendapat gw dalam kondisi sepakbola Indonesia belum menjadi sebuah industri.
Tapi disisi lain, Pemda juga harus memikirkan pembinaan sepakbola Jakarta. Mulai dari pengadaan sarana lapangan bola yang masih sangat minim, hingga kompetisi amatir yang sangat kurang, tidak kompetitif, dan jauh dari kata semarak. Bila kita punya kompetisi lokal yang tertata dengan baik, tentunya kita juga bisa menghasilkan pemain-pemain berkualitas hasil binaan sendiri. Ini juga bisa mengurangi beban pendanaan untuk Tim Persija Liga Super, karena selain kita bisa menggunakan pemain Jakarta dengan harga yang lebih ekonomis, beberapa pemain lain tentunya juga bisa dijual ke klub lain dan hasil penjualannya tentunya untuk klub-klub amatir yang bersangkutan. Nah kalau begini seluruh klub amatir di Jakarta tentu akan lebih bersemangat untuk membina dan mencetak pemain-pemain baru, karena selain kompetisi yang meriah, dana juga bisa didapat dari hasil penjualan pemain.
Untuk itu kerjasama Pemda, Dinas Olahraga, KONI, PT Persija, Pengda PSSI, hingga Pengcab harus solid dan sejalan. Semua berangkat dari kecintaan kepada klub PERSIJA. Semakin bergairah sepakbola Jakarta, semakin tinggi minat warga Jakarta tuk datang menyaksikan Persija bertanding. Semakin banyak yang nonton berarti semakin besar pemasukan PT Persija dari tiket pertandingan. Semakin banyak yang nonton semakin banyak pula sponsor yang datang untuk membantu pembiayaan pertandingan. Semakin tinggi dana yang masuk, ujung-ujungnya Persija bisa mandiri dan tidak lagi menggunakan dana hibah dari APBD untuk mengikuti Liga Super Indonesia.
Ah apakah mimpi gw dan gw yakin ini juga menjadi mimpi seluruh orang oren, bisa menjadi kenyataan? Bisa! Asal semua pihak berangkat dari kecintaan terhadap klub kesayangan PERSIJA. Semua pihak harus mempunyai komitmen yang sama …… DEMI PERSIJA APAPUN KULAKUKAN.
Catatan dikutip dari : T.Ferry Indrasjarief (Bung Ferry)
23 Juli 2009
SUPERSIJA (konflik, lamban, tidak mandiri)
Catatan dikutip dari : T.Ferry Indrasjarief (Bung Ferry)
SUPERSIJA (Wacana Merger)
Wacana mulai timbul ketika Persitara menghadapi kendala untuk mengikuti Liga Super musim depan. Seperti kita ketahui, Walikota Jakarta Utara yang baru terpilih menolak untuk menjabat sebagai Ketua Umum Persitara. Sementara pejabat lama Bapak Efendi Anas yang juga mantan Walikota Jakarta Utara merasa sudah tidak sanggup lagi membantu Persitara untuk mendapatkan dana tambahan agar bisa mengarungi Liga Super. Nah, setelah keluarnya pernyataan dari 2 tokoh di Jakarta Utara inilah, tiba-tiba muncul di media wacana merger 2 kesebelasan Jakarta.
Bapak Muhayat mencoba mengumpulkan beberapa petinggi seperti Bapak Saefullah Kepala Dinas OR DKI, Bp Harianto Bajoeri Ketua Pengelola Persija, Bp Effendi Anas Ketua Umum Persitara, Bp Toni Tobias Ketua Harian Pengcab Jakarta Pusat, Bp Hardi dari Pengda PSSI DKI, dan Bp Kusnan Ismukanto sebagai perwakilan dari KONI DKI. Entah karena terpengaruh oleh pemberitaan di media atau karena punya pemikiran yang sama, wacana merger juga menjadi topik pembicaraan dalam forum ini. Pa Toni Tobias menentang dengan tegas wacana ini. Menurut beliau ini cuma bisa dilakukan dengan seizin 30-an klub amatir di Jakarta Pusat dan Jakarta Utara. Sebagian lagi juga mempertanyakan aturan main di BLI tentang merger. Tidak ada keputusan yang pasti dari hasil pertemuan ini. Yang ada Pa Kusnan minta ke gw nomor telpon Pa Andi Darussalam selaku Ketua BLI.
Sekali lagi gw heran, kenapa forum membicarakan wacana merger tanpa mengundang PT Persija dan PT Batavia selaku pemegang lisensi atau hak klub Persija dan Persitara bermain di Liga Super. Seperti yang gw utarakan di tulisan pertama SUPERSIJA, harusnya kedua PT inilah yang berhak menentukan nasib kedua tim. Soal ijin dari klub amatir jelas tidak perlu, karena kan mereka sudah terpisah dan berada di bawah BLA. Mengenai suara mereka sebagai pendiri Persija, sebetulnya mereka ga perlu khawatir. Toh mereka termasuk dalam pemegang saham PT Persija, jadi para direksi PT Persija tentunya akan mengadakan konsolidasi ke dalam lebih dahulu sebelum memutuskan hal-hal yang sifatnya sangat krusial ini. Yang jadi pertanyaan gw, Pa Muhayat mimpin rapat kemarin sebagai seorang Sekda yang ditunjuk tuk mewakili Gubernur atau sebagai Ketua Pengcab Jakarta Pusat?
Polemik jadi bertambah besar. NJ Mania dengan tegas menolak wacana merger. Penolakan mereka diwujudkan dengan demo besar-besaran di Kantor Walikota Jakarta Utara. Mereka juga aktif melakukan pertemuan-pertemuan antar Korwil tuk membicarakan langkah-langkah apa yg harus mereka tempuh. Sayang dari the Jakmania hingga sekarang belum ada pernyataan sikap secara resmi mengenai hal ini. Meski gaung penolakan di kalangan anggota juga cukup kencang baik di forum Jakmania maupun di website Jakonline, namun tetap belum ada pernyataan resmi dari para pengurus the Jakmania. Padahal harusnya mereka sadar, bahwa peleburan kedua tim ini tentunya disertai munculnya sebuah nama baru Tim Jakarta. Kalau sampai peleburan terjadi dan muncul sebuah klub baru di Jakarta, berarti Persija Jakarta otomatis bubar. Sesuai AD/ART the Jakmania, bubarnya Persija berarti bubar pula organisasi the Jakmania. Memang wacana ini masih terlalu mentah. BLI sendiri secara tegas mengatakan merger Persija dan Persitara adalah hal yang tidak mungkin. Merger hanya bisa dilakukan oleh 2 tim yang berbeda divisi. Tapi tidak ada salahnya kalau the Jakmania menunjukkan eksistensi dan perhatiannya terhadap tim yang dicintai.
PT Persija juga menolak mentah-mentah hal ini. Mereka malah menjabarkan kinerja mereka yang telah berhasil mendapatkan investor kelas kakap. Mereka punya cita-cita yang luhur, bagaimana Persija menjadi sebuah klub yang mandiri dan tidak bergantung pada dana hibah dari APBD. Tapi mereka sendiri juga belum bisa menjelaskan siapa atau apa investor itu, dan sejauh mana negosiasi yang telah mereka lakukan. Gw jadi inget ketika ada sebuah perusahaan jaringan komunikasi yang berani menjadi sponsor Persija dengan dana 6 milyar. Belakangan ternyata dibalik semua ini mereka berharap mendapatkan kemudahan dari Pemda DKI agar bisa mendirikan 200 menara pemancar di seluruh Jakarta. Di jaman sekarang, dimana pemberantasan KKN sangat gencar dilakukan, tentunya hal itu tidak mungkin dilakukan. Namun para Direksi PT Persija sepertinya yakin pada Sang Investor.
Yg gw khawatir, denger PT Persija sudah mendapat investor, Pemda DKI mengalihkan dananya untuk Persitara aje. Tau-tau investor baru tersebut ga jadi masuk … nah lo .. mo jadi ape Persija? Mendingan selama belum ada kepastian, lebih baik tetep aje kita menggunakan dana dari Pemda. Toh bila investor tersebut jadi masuk, dana APBD bisa kita gunakan tuk bangun stadion atau pembinaan tim muda Persija. Tapi itu kan mau gw, sekarang terserah bapak-bapak di atas. Cuma jangan kelamaan. LEBIH CEPAT LEBIH BAIK.
Catatan dikutip dari : T.Ferry Indrasjarief (Bung Ferry)
Loyalitas GREG kepada PERSIJA
Memasuki musim kompetisi ISL 2009/2010, pemain yang satu ini rupanya laris manis dilirik tim perserta ISL lainnya berkat aksinya. Menurut pengamatan tim redaksi JO, beberapa tim ISL tertarik dengan aksi maut pemain yang memiliki dua kewarganegaraan ini, bahkan menurut kabar yang beredar diberbagai media, Greg telah "dipinang" oleh Sriwijaya FC, bahkan tim yang baru saja merebut gelar Copa Indonesia untuk kedua kalinya itu sudah menyiapkan dana yang cukup besar untuk membawa Greg ke Kota Palembang.
Namun hal tersebut tidak terbukti, info yang didapat crew JO dari Asisten Manajer Bung Ferry, Greg masih tetap memilih Persija sebagai klubnya untuk mengarungi musim 2009/2010. Saat ini negosiasi dengan pemain yang sering meliuk dari sisi kiri ini, sudah mencapai 90%, semoga yang 10% bukan halangan bagi Greg untuk tetap bermain di tim Macan Kemayoran. saat ini, Greg merasa nyaman berada di tim Persija baik dengan rekan setim, manajemen maupun dengan supporter Persija.
Dikutip dari : JAK ONLINE
31 Mei 2009
Hidup ini bernama SEPAKBOLA
Dikutip dari : Andibachtiar Yusuf
Ada apa tentang PERSIJA??
Yang perlu kalian semua tau, kekecewaan gagal meraih Liga Super itu bukan cuma milik suporter. Tapi semua anggota tim Persija amat sangat dilanda kekecewaan. Cuma bedanya suporter kecewa dan menghujat, sementara kami kecewa dan dihujat. Okelah itu merupakan bagian dari resiko kami, dan selama ini kami lebih memilih sikap diam. Tapi lama kelamaan perkembangan yg ada belakangan ini malah tambah ngawur. Ada yg mengkaitkan dengan masalah gajilah. Ada yg bilang soal konflik internlah. Bahkan ada juga yg mengkaitkan dengan sikap manajemen yg kurang merangkul suporter hingga ada tuntutan untuk duduk bersama menyelesaikan masalah yg ada. Klo kalian mo berpikir jernih, ayo kita evaluasi semuanya.
Persija mengakhiri putaran 1 dengan duduk di posisi runner up. Putaran ke 2 kita songsong dengan sikap optimis. Kenapa? Persipura saingan terkuat hanya main di kandang 8x, sementara Persija 9x. Dengan hitungan maen di kandang raih poin penuh, jelas ini satu keuntungan. Persija ketinggalan 4 poin dg Persipura. Kalo semua partai kandang sama2 kita menangin berarti kita ketinggalan 1 poin dr Persipura. Sedangkan prestasi tandang di putaran 1 yg terbaik tu Persija. Jadi wajar dong kalo kita optimis.
Sayang sekali semua itu jadi berantakan total karena tidak diizinkannya Persija maen di kampungnya sendiri. Belakangan daerah laen juga nyusul ada larangan. Dari semua tim Liga Super rasanya hanya Persija yg paling banyak punya utang pertandingan yg belum dimainkan. Hal ini mengakibatkan jadwal Persija paling numpuk di bulan April, Mei dan Juni. Supaya kalian tau semua, tidak ada satupun klub yg mau jadwal kompetisi molor lebih dari bulan Juni. Semua sudah menjerit soal pendanaan.
Mungkin masih banyak yg belum nyambung dengan kondisi ini. Sekarang gw jelasin lebih detail. Lawan Arema dan PSM kita masih maen bagus, cuma dua2nya sial. Yang satu wasitnya yg sial, yg satu nasib kita yg sial (catat: 14 peluang emas yg ga berhasil jadi gol). Selesai lawan PSM, besoknya (tgl 30 april) tim langsung pulang ke Jakarta. Tgl 1 mei latian sore di Jakarta krn nyoba lapangan di Bandung sering diteror. Malem kita berangkat dan langsung istirahat. Besoknya tanding dengan naek truk dan rantis. Malem langsung pulang dan nyampe Jakarta jam 2 pagi. Siangnya kita harus berangkat lagi ke Kediri dan krn kota itu ga punya bandara, tim harus ke Surabaya dulu tuk lanjut naek bus ke Kediri. Nyampe Kediri jam 12 malem. Sorenya nyoba lapangan, besok tanding lagi. Abis tanding besoknya subuh2 dah harus berangkat lagi ke Jakarta. Di Jakarta istirahat cuma 1 hari tuk berangkat lagi menuju Malang.
Nah itu salah satu contoh gimana tim ini cuma bisa latihan seadanya dan waktu istirahatnya lebih banyak dipake tuk perjalanan. Gw sebetulnya dah kasi jadwal kegiatan Persija yg difotokopi di malang waktu tur dipimpin Mardan Gajah Mada. Tapi yg gw denger ada sebagian the jak yg langsung buang2 tu kertas dan bilang “SUPORTER GA PERLU INI”. Sebetulnya gw cuma pengen kalian liat permasalahan sebenernya yg dihadapi tim Persija.
Kegagalan beruntun yg berujung tertutupnya peluang meraih juara, jelas meruntuhkan semangat pemain dan seluruh anggota tim. Kami juga manusia yg punya harapan, dan ketika harapan itu sirna hanya karena hal-hal yg kami rasa tidak adil, wajar kalo timbul kekecewaan yg amat sangat. Tapi Manajemen dan Pelatih terus berusaha memompa semangat para pemain. Sayang the Jakmania sudah terlanjur kecewa dan underestimate dengan tim kesayangannya sendiri. Dan menurut gw, banyak dari the jakmania dengan sangat mudah terpengaruh dengan komentator di TV yg terus mengatakan soal motivasi yg ilang dan mengkaitkan dengan gaji yg belum diterima. Cobalah berpikir dan melihat dengan jernih, Persija selalu punya peluang gol hingga menit2 akhir. Ini bukti klo semua pemain masih trus brusaha tuk menang. Soal gaji? Setelah melawan PSIS tim sudah menerima gaji 3 bulan. Jadi soal apa? Coba liat lagi jadwal Persija! Padatnya jadwal tidak hanya menimbulkan kelelahan tapi juga cederanya beberapa pemain.
Menurut gw dengan kondisi tim yg tengah terpuruk begini, hanya 3 hal yg bisa dilakukan tuk mengobati tim ini :
1. Ada waktu luang sekitar seminggu bagi Persija tuk latihan normal. Selama ini latihan Persija kan cuma rekuperasi (latihan ringan tuk jaga kondisi sehari sesudah pertandingan) dan coba lapangan (pengenalan lapangan dan strategi yg akan dijalankan besoknya). Harusnya ada latihan normal untuk mengembalikan kerjasama antar lini. Sayang ini tidak mungkin terjadi krn jadwal Persija yg luar biasa padat.
2. Kembalikan Persija ke kampungnya sendiri, meski tanpa penonton sekalipun. Maaf bukan berarti mengecilkan peran suporter. Keuntungan maen di kandang tuh dapet dukungan besar dari suporter, lapangan lebih dikenal, keluarga deket, perjalanan ga jauh, waktu latihan lebih banyak, waktu istirahat juga lebih banyak. Nah daripada kita ga dapet semua keuntungan itu mending salah satu kita korbanin. Sayang ini semua juga ga bisa terwujud krn Polisi tetep ga kasi ijin.
3. Tinggal ini harapan gw. Kehadiran sosok Gubernur DKI Yth Bpk Fauzi Bowo. Setidaknya sebagai orang no 1 di Jakarta, kehadiran beliau pasti memberikan motivasi lebih pada para pemain. Tidak masalah beliau dateng mo negur semua tim termasuk gw dan mengkaitkan dengan pendanaan yg begitu besar. Wajar krn dia lah yg menjadi penentu pendanaan tim Persija. Dan gw yakin itu akan melecut kami semua yg ada dlm tim ini. Tapi apa mungkin???
Perlu ditegaskan sekali lagi bahwa gw dan seluruh punggawa Persija tidak alergi dikritik. Silahkan aje kalo kalian mo nanya kondisi tim atau ngasi kritik dan saran. Kadang pendapat orang di luar tim juga bermanfaat. Cuma tolong sampaikan semua itu langsung ke Tim Persija. Mau ke Harianto Bajoeri selaku Manajer silahkan, mo langsung ke gw silahkan, atau mo langsung ke Bang Danur juga silahkan. Kalo the Jakmania nyampeinnya ke media, bukan menyelesaikan masalah malah bikin tambah runyam. Bahasa media kan beda. Buat media bad news is good news , mereka sangat suka dengan manajemen konflik. Bila mereka bisa menimbulkan konflik antara suporter dan manajemen/pelatih nah berita akan semakin seru dan semakin banyak orang tertarik tu baca.
Sekali lagi buat para the Jakmania. Kami semua yg berada dalam tim Persija sangat amat sangat salut pada loyalitas kalian. Dukungan kalian selama ini membuat kami bangga. Bukan hanya kami, bahkan tim lawanpun sering mengungkapkan kecemburuan mereka pada kami melihat dukungan tiada henti yg diberikan oleh the Jakmania. Di sisi lain kami juga merasa malu krn belum bisa memberikan yg terbaik buat kalian. Tapi percayalah, kami sedang berusaha untuk itu. Kami ingin sekali membalas kesetiaan kalian dengan kemenangan demi kemenangan yg akhirnya mendapatkan sebuah gelar pengakuan. Semua itu hanya bisa terwujud bila kita semua saling percaya, kita semua saling mendukung, dan kita semua saling mendoakan. Dan dengan izin ALLAH, kita bisa menggapai apa yg kita inginkan bersama. Terima kasih.
Dikutip dari : bung Ferry Indrasjarief
20 Mei 2009
JADWAL PERSIJA
Tanggal : 24-05-2009. Persita vs PERSIJA stadion. Siliwangi. Bandung
Tanggal : 27-05-2009. PERSIJA vs Deltras stadion. Gajayana. Malang
Tanggal : 02-06-2009. PERSIJA vs Deltras stadion. Gajayana. Malang (COPA)
Tanggal : 06-06-2009. PERSIJA vs Persitara stadion. Gajayana. Malang
Tanggal : 10-06-2009. PERSIJA vs persiBANGSAT stadion. Gajayana. Malang
Tanggal : 14-06-2009. Deltras vs PERSIJA stadion. Delta. Sidoarjo (COPA)
Bagi yang mau ikut tour :
--KTA : Rp. 70.000,- -Non KTA : Rp. 100.000,-
Ayo JAK,kita dukung PERSIJA sampai mati...Tunjukkan bahwa kitalah yang terbaik...Demi sang "MACAN KEMAYORAN"
29 Maret 2009
Rencana M.U ke Indonesia
28 Maret 2009
Buruknya Liga Indonesia
10 Maret 2009
Skema menghadapi persiba di leg II COPA Indonesia
"Dengan demikian, kami juga punya kesempatan untuk mencetak gol. Di kedua ini kami harus bermain aman," kata mantan pelatih PKT Bontang itu.
Meski demikian, Danur belum mau membocorkan skuad inti yang akan memperkuat Persija di leg kedua nanti. Dia juga menolak merinci tiga pemain asing yang akan diturunkan. "Kita lihat kondisi mereka. Siapa yang lebih siap itu yang akan kita mainkan," kata Danur.
Saat ini Persija memiliki lima pemain asing. Mereka terdiri atas, Abanda Herman, Pierre Njanka, Robertino Pugliara, Greg Nwokolo, dan Fabio Lopez. Untuk babak 16 besar, Badan Liga Indonesia (BLI) hanya memperbolehkan menurunkan tiga pemain asing.
Di leg pertama, tiga pemain yang ditunjuk memperkuat Macan Kemayoran adalah Abanda Herman, Robertino, dam Greg. Bila Persija berniat memperkuat barisan pertahanannya, Danur sejatinya akan menurunkan Abanda Herman dan Pierre Njanka di lini belakang.
Dengan catatan, Danur harus memarkir salah satu legiun asing yang ada di posisi penyerang. Pilihannya antara Greg Nwokolo atau Robertino Pugliara.
Sayang, Danur enggan berkomentar mengenai kemungkinan ini."Bisa jadi keduanya (Abanda dan Njanka) kita turunkan bersamaan tapi bisa juga tidak. Tergantung kebutuhan nanti saja," kata Danur berkelit.
Tidak Terbeban dengan Kekalahan di LSI
Dalam bulan ini, Persija Jakarta dua kali bertemu dengan Persiba Balikpapan. Pertemuan pertama terjadi di Liga Super Indonesia (LSI) 2008/2009. Pada pertandingan yang digelar di Stadion Persiba Balikpapan, Sabtu, 7 Maret 2009 itu, Persija kalah dengan skor 0-2.
Menurut Danurwindo, hasil ini tidak berpengaruh bagi penampilan di leg kedua nanti. Sebab, kekalahan dari Persiba disebabkan kondisi pemainnya yang tidak lengkap. Empat pemainnya tidak bisa tampil karena akumulasi kartu kuning saat Persija bertemu PKT Botang lima hari sebelumnya.
Tiga dari empat pemain itu merupakan pilar inti Persija. Mereka adalah Abanda Herman yang menjadi palang pintu di lini belakang dan duet Aliyudin-Bambang Pamungkas di lini depan. Sedangkan satu pemain lagi adalah pemain pelapis Melkey Pekei.
"Tanpa Ali-Bambang, kami sangat sulit untuk mencetak gol. Demikian juga dengan absennya Abanda. Dia biasanya yang menghadang bola-bola atas dari lawan. Dan itu terlihat saat kami berhadapan dengan Persiba. Satu dari dua gol yang tercipta berasal dari tendangan sudut," kata Danur.
"Di leg kedua nanti, seluruh pemain bisa tampil. Jadi saya pikir hasilnya akan beda."
09 Maret 2009
Pertarungan balas dendam di COPA
08 Maret 2009
Beruang Madu kalahkan Macan Kemayoran
Kekalahan Persija di putaran kedua ISL
Gol pertama yang bersarang ke gawang Persija dicetak oleh Gaston Castano di menit ke-10. Gaston yang mendapat dukungan dari penggemar setianya, Julia Perez berhasil memperdayai Hendro Kartiko lewat tandukannya memanfaatkan bola liar di depan gawang Persija.
Persiba tak puas dengan keunggulan 1-0. Buktinya, Beruang Madu kembali memaksa Hendro memungut bola dari gawangnya pada menit ke-35. Kali ini gol dicetak oleh sang kapten Elliu Sangelo. Skor 2-0 bertahan hingga turun minum.
Di babak kedua, Macan Kemayoran mencoba mengejar. Namun absennya empat pemain, yakni Abanda Herman, Aliyudin, Bambang Pamungkas, dan Melkey Pekei membuat kekuatan Persija jauh menurun.
Meski sempat menciptakan beberapa peluang, Persija tetap tak mampu mencetak gol hingga pertandingan usai. Hingga pluit panjang ditiup, skor tak berubah 2-0 untuk tuan rumah Persiba.
Ini merupakan kekalahan perdana Persija sejak tampil di putaran kedua LSI 2008/2009. Akibat kekalahan ini tekad Persija untuk mendekati posisi pemuncak tertahan. Saat ini Persija tidak beranjak dari posisi ketiga dengan total nilai 42 dari 21 kali penampilan.
Persiba akan kembali menjamu Persija Jakarta pada 11 Maret 2009. Namun kali ini pertemuan akan berlangsung dalam label yang berbeda yakni, leg kedua babak 16 Besar Copa Indonesia 2008/2009.
Laporan dari Balikpapan
Report dari Balikpapan:
- Persiba Balikpapan vs Persija Jakarta
Starter : Hendro, Ismed, Njanka, Leonard, Supriono, Ponaryo (c), Gangga, Agus Indra, Robertino, Ilham, Greg
Cadangan : Iswan, Aris, Danan, Akmal, Ade, Ramdani
Wasit : Andi Hafidz (Bone), AW1 Mujianto (Kediri), PP Nana Suryana (Tangerang)
- menit ke-9 kebobolan, bola dihalau Ismed tapi wasit bilang sudah masuk. kedudukan sementara 0-1 untuk Persiba Balikpapan
- gagalnya offside, mengakibatkan Persija tertinggal lagi. 0-2
- sekali lagi, wasit dalam kepemimpinan partai antara Persiba - Persija bertindak berat sebelah
- hasil akhir Persija Jakarta kalah dari Persiba Balikpapan dengan skor 0-2
07 Maret 2009
PERSIJA krisis penyerang
Sementara striker anyar Fabio Lopes belum pulih dari cedera otot paha sehingga tidak ikut tur Kalimantan Timur. “Sebenarnya kami masih memiliki Greg Nwokollo sebagai ujung tombak. Tapi, dia lebih efektif beroperasi sebagai gelandang serang ketimbang striker. Terus terang, saya kesulitan mencari pemain lain untuk ditempatkan sebagai ujung tombak,” kata Pelatih Persija Danurwindo saat dihubungi SINDO kemarin.
Kendati tertimpa krisis di lini depan, Danur akan tetap konsisten dengan skema permainan menyerang. Apalagi, Persija memiliki beberapa gelandang bernaluri mencetak gol seperti Agus Indra Kurniawan, Ade Suhendra, dan Markus Bahtiar. Agus Indra sendiri baru lima kali tampil setelah sembuh dari cedera dan telah menyumbang satu gol untuk Macan Kemayoran.
Sementara itu, Lopes sebenarnya sudah pulih dari cedera. Namun, dia perlu waktu untuk memulihkan kondisi. Pemain yang direkrut pada bursa transfer putaran kedua ini telah dua kali merumput, masing-masing saat Persija menekuk Persela 1-0 dan mengalahkan Persiwa 6-1. Tapi Lopes tidak mencetak gol dalam dua laga tersebut.
Asisten Manajer Persija Ferry Indra Syarief mengatakan, pembelian Lopes memang belum menunjukkan hasil seperti yang diharapkan. Namun, pihaknya tetap mendukung pemain asal Brasil ini untuk bangkit. “Kondisi mental Lopes masih labil. Dia butuh dukungan motivasi untuk menemukan kembali permainan terbaiknya. Akan sangat sulit jika dia terus ditekan,” kata Ferry.
Dengan kondisi tim yang tidak komplet, Persija hanya menargetkan hasil imbang melawan Persiba. Apalagi, mereka juga tidak diperkuat bek Abanda Herman yang terkena akumulasi dua kartu kuning. Namun, posisi Abanda sudah siap diganti Aris Indarto sebagai palang pintu bersama Pierre Njanka.
Di lain pihak, kondisi Persiba juga sebenarnya pincang. Beruang Madu kehilangan dua pilar lini tengah Jufri Samad dan Sony Kurniawan akibat akumulasi kartu kuning. Namun, Persiba memiliki stok pemain yang kualitasnya tidak kalah bagus.
PERSIJA vs persiba part 2
Persiba memang menyimpan dendam kepada Persija yang menekuk mereka dua kali musim ini. Pertama, Beruang Madu–julukan Persiba– menyerah 1-2 di Stadion Utama Gelora Bung Karno pada putaran pertama Liga Super.Kemudian, kekalahan lebih telak mereka derita pada babak 16 besar Piala Indonesia.
Pada laga yang berlangsung di Stadion Lebak Bulus tersebut, Persiba tumbang dengan tiga gol tanpa balas. ’’Mental pemain kami sempat goyah setelah dikalahkan Persija 3-0.Tapi,kami banyak belajar dari kekalahan itu agar tidak terulang saat kami bermain di kandang,” kata Direktur Teknik Persiba Daniel Roekito yang dihubungi SINDO kemarin.
Dua dari tiga gol Persija kala itu dicetak Bambang ’Bepe’ Pamungkas dan satu gol oleh Robertino Pugliara. Namun, kini Bepe dipastikan absen akibat sanksi akumulasi kartu kuning.Bersama ujung tombak Macan Kemayoran tersebut, sanksi serupa juga membelenggu Aliyudin, Melky Pekey,dan pilar lini belakang Abanda Herman. Namun, Daniel enggan sesumbar.
Mantan Arsitek Persik Kediri itu tidak gegabah menyimpulkan bahwa serangan Persija bakal tumpul.Apalagi, deretan pemain cadangan Persija juga cukup berbahaya. ’’Persija tidak mungkin kehabisan amunisi. Mereka klub kaya dan pasti memiliki pemain berkualitas dengan harga mahal,”tutur Daniel.
Meski begitu, pelatih berusia 56 tahun ini siap memanfaatkan rapuhnya lini belakang Persija. Bakal tampilnya Aris Indarto sebagai palang pintu pertahanan Persija dinilai tidak akan setangguh jika Abanda tampil.Kondisi ini bakal dimanfaatkan trio striker Persiba,TA Musafri, Gaston Castano, dan Andrian Trinidad.
Ketiganya ditopang Robby Gaspar dan Elisangello dari second line. Ancaman ini bukan tidak disadari Pelatih Persija Danurwindo. Pelatih berusia 59 tahun ini telah menyiapkan amunisi baru untuk membungkam Beruang Madu di kandangnya sendiri.Posisi Agus Indra Kurniawan sebagai gelandang serang akan dipaksa naik menjadi striker,berduet dengan Greg Nwokollo.
Konsekuensinya, Danur hanya bisa memasang satu gelandang serang yang diperankan Robertino Pugliara. ’’Kami harus lebih fokus bertahan dari lini tengah untuk membendung pemain Persiba yang cepat dan memiliki insting menyerang bagus.
Karena itu,saya akan memasang dua gelandang bertahan I Wayan Gangga Mudana dan Ponaryo Astaman,” ujar Danur yang mempertaruhkan gengsi untuk membenahi posisi di klasemen.Persija saat ini bertengger di peringkat 3 klasemen dengan nilai 42
PERSIJA vs persiba part 1
Kedua tim memang dalam kondisi yang tidak lengkap. Baik Persija maupun Persiba sama-sama kehilangan beberapa pilar andalannya karena berbagai alasan. Persija harus kehilangan 4 pilar sedangkan Persiba harus kehilangan dua pilar.
Empat pemain Persija yang tak bisa tampil adalah Bambang Pamungkas, Aliyudin, Melky Pekei, dan Abanda Herman. Mereka tak bisa memperkuat Macan Kemayoran karena akumulasi kartu.
Kubu Persiba mengalami nasib yang tak kalah buruk. Dua pilar andalannya tak bisa tampil dengan alasan yang berbeda. Sony Kurniawan yang menjadi andalan di sektor sayap harus absen karena akumlasi kartu. Sedangkan libero asing Mijo Dadic juga harus menyingkir dari lapangan hijau karena menderita sakti tifus.
"Kami masih punya pemain alternatif yang bisa menggantikan pemain yang tidak bisa main," Daniel Rukito, pelatih teknik Persiba, kepada Teddy, wartawan GOSport, Jumat, 6 Maret 2009.
Menurut Daniel, untuk posisi Sonny kemungkinan akan ditempati Shobran, Zainul Arifin atau Deddy Junaedi. Sedangkan posisi libero yang bakal ditinggalkan Dadic, akan ditempati Ferly La’ala.
"Waktu kami meladeni Persela Lamongan, Ferly juga yang menggantikan posisi Mijo. Ia mampu tampil bagus, begitu juga dengan Sobran yang menempati sayap kiri, juga tampil bagus. Jadi, tidak ada masalah,” kata eks pelatih PSIM Jogyakarta ini.
Untuk susunan pemain yang akan diturunkan, lanjutnya, kemungkinan tetap sama dengan yang diturunkan saat mengalahkan Persela, 1-0. “Kemungkinan tidak banyak perubahan dalam komposisi pemain,” terangnya.
Pelatih Persija Jakarta, Danurwindo juga tak mau kalah. Dia mengaku telah menyiapkan pengganti bagi pemain-pemainnya yang absen. Untuk lini depan, Greg Nwokolo akan ditandemkan dengan Fabio Lopez menggantikan duet Bambang-Aliyudin. Dan untuk menutup lubang yang ditinggalkan Greg, Danur-sapaan Danurwindo akan memasang Agus Indra Kurniawan.
Untuk lini belakang, Danur tidak terlalu pusing. Sebab absennya Abanda Herman masih memiliki stoper sarat pengalaman Aris Indarto. “Secara kualitas tidak ada perbedaan antara pemain inti maupun cadangan, semua merata kekuatannya,” ucap mantan pelatih Bontang PKT ini.
Dengan komposisi yang ada, Danur optimistis Persija masih mencuri poin. “Para pemain punya semangat dan mental yang bagus, jadi kami tetap yakin dapat mencuri poin,” tandasnya.
05 Februari 2009
keanehan sepak bola indonesia
menang tipis perkecil selisih poin
Macan Kemayoran memuluskan langkahnya di putaran kedua Superliga Indonesia (ISL) 2008/2009, ini dibuktikan saat tim kebanggaan ibukota berhasil mempecundangi Laskar Joko Tingkir Persela Lamongan, Minggu (1/2) malam di stadion Gelora Bung Karno Jakarta.